• Tips Makan

    Olahan pasta memang bervariasi bisa disajiakan dengan saus, dipanggang, bahkan bisa dibuat menjadi sup. Tapi agar hidangan pasta favorit rumahan bunda

  • Penerapan Ilmu Menejemen

    Unsur keputusan yang cepat dan cerdas dalam inovasi manajemen sering berperan membantu perusahaan mengembangkan keunggulan yang bertahan lama.

  • Knalpot Italia SC

    Dengan semakin berkembangnya pangsa pasar motor besar di Indonesia, penjualan part aftermarketnya pun semakin bertambah. Salah satu parts yang sering diganti saat mereka memiliki motor besar barunya adalah knalpot.

  • Pengertian Menejeman

    Seluruh perusahaan menginginkan bahwa seluruh kegiatan yang dijalankan berjalan dengan baik, berkembang dan mendapatkan laba yang maksimal.

  • Letak Geografis

    Letak astronomis adalah letak suatu tempat dilihat dari posisi garis lintang dan garis bujur. Garis lintang merupakan garis imajiner yang membentang horisontal melingkari bumi sedangkan garis bujur merupakan garis imajiner yang melingkari bumi secara vertikal.

Sabtu, 16 November 2019

RETAIL BUSINESS

Definisi Retail: Pengertian, Fungsi, dan Jenis-Jenis Retail

Arti Retail Secara Umum


Arti Retail adalah suatu kegiatan pemasaran produk, baik barang maupun jasa, yang dilakukan secara eceran atau satuan langsung kepada konsumen akhir untuk penggunaan rumah tangga atau pribadi, bukan untuk dijual kembali.
Penjual retail disebut juga dengan penjual eceran/ ritel, dimana jumlah produk yang dijual adalah satuan. Jika suatu institusi pabrikan menjual sesuatu dalam partai besar kepada pebisnis lain, maka hal tersebut tidak termasuk penjualan retail.
Pada praktiknya pengusaha retail membeli produk (barang maupun jasa) dalam jumlah banyak dari produsen untuk dijual kembali kepada konsumen akhir dalam satuan yang lebih kecil.

Arti Retail Menurut Para Ahli

Agar lebih memahami apa arti retail, maka kita bisa merujuk pada pendapat beberapa ahli. Berikut ini adalah definisi retail menurut para ahli:


1. Berman dan Evans

Menurut Berman dan Evans, pengertian retail adalah suatu usaha bisnis yang berusaha memasarkan barang dan jasa kepada konsumen akhir yang menggunakannnya untuk keperluan pribadi dan rumah tangga

2. Kotler

Menurut Kotler, arti retail adalah penjualan eceran meliputi semua aktivitas yang melibatkan penjualan barang atau jasa pada konsumen akhir untuk dipergunakan yang sifatnya pribadi, bukan bisnis

4. Gilbert

Menurut Gilbert, arti retail adalah semua usaha bisnis yang secara langsung mengarahkan kemampuan pemasarannya untuk memuaskan konsumen akhir berdasarkan organisasi penjualan barang dan jasa sebagai inti dari distribusi.

5. Levy dan Weitz

Menurut Levy dan Weitz, arti retail adalah satu rangkaian aktivitas bisnis untuk menambah nilai guna barang dan jasa yang dijual kepada konsumen untuk konsumsi pribadi atau rumah tangga.

Fungsi Bisnis Retail

Mengacu pada arti retail di atas, setidaknya ada empat fungsi dari perusahaan retail. Adapun fungsi retailing adalah sebagai berikut:

1. Membeli dan menyimpan barang, yaitu membeli barang dari produsen dalam jumlah besar dan kemudian menyimpannya.
2. Memindahkan hak milik barang kepada konsumen akhir. Dalam hal ini target market retailer adalaMemberikan layanan purna jual produk tertentu dan ikut menangani keluhan konsumen.h konsumen akhir yang akan memakai suatu barang atau jasa.
3. Memberikan informasi mengenai sifat dasar dan cara penggunaan suatu barang. Retailer berhubungan langsung dengan konsumen akhir (pengguna), maka informasi mengenai suatu produk harus dijelaskan oleh retailer kepada konsumen.
4. Memudahkan konsumen untuk membeli barang karena perusahaan retail beroperasi di lokasi yang mudah terjangkau dan nyaman.
5. Memudahkan konsumen memilih produk yang diinginkan karena terdapat beragam produk pada pengecer.
6. Mengubah produk ke dalam bentuk yang lebih menarik.
7. Memberikan layanan purna jual produk tertentu dan ikut menangani keluhan konsumen.
8. Pada situasi tertentu, retailer dapat memberikan kredit/ sewa kepada konsumen sehingga pembayaran dapat dilakukan lebih mudah.

Jenis-Jenis Retail


1. Berdasarkan Kepemilikan

  • Independent Retail Firm, yaitu pengecer yang beroperasi secara independen dan tanpa adanya afiliasi (penggabungan). Misalnya warung, toko kelontong, pasar inpres, ruko, dan lain-lain.
  • Franchising/ Waralaba, yaitu sistem pemasaran dimana suatu perusahaan (franchisor) memberikan hak kepada pengusaha lain (franchisee) untuk melakukan sistem usaha dengan cara yang telah ditentukan.
  • Corporat Chain, yaitu kelompok usaha yang saling terkait dalam satu manajemen dan dimiliki oleh beberapa pemegang saham. Contohnya Department Store, Superstore, Spacialty Store, Pasar Swalayan.

2. Berdasarkan Produk yang Dijual

A. Product Retailing

  • Department Store (Toserba), yaitu perusahaan pengecer yang memiliki pegawai setidaknya 25 orang dan menjual pakaian dan peralatan rumah tangga sebanyak 20% atau lebih dari total penjualan.
  • Specialty Store, yaitu perusahaan pengecer yang fokus menjual jenis produk tertentu. Misalnya toko komputer, toko mainan anak, toko sepatu olah raga.
  • Catalog Showroom, yaitu pengecer yang menjual merek lokal dengan harga rendah dimana area perbelanjaannya kecil dan berdekatan dengan tempat pajangan ecerannya.
  • Food and Drug Retailer, yaitu pengecer yang menjual produk makanan/ minuman dan juga obat-obatan dalam jumlah besar dengan harga rendah.

B. Service Retailing

  • Rented Goods Service, yaitu pengecer yang menyewakan produk-produk tertentu kepada konsumen dimana kepemilikan produk tetap ada pada retailer. Misalnya penyewaan apartemen, mobil, carpet cleaner, dan lainnya.
  • Owned Goods Service, yaitu pengecer yang menjual jasa reparasi/ perbaikan dan perawatan barang-barang tertentu. Misalnya jasa perbaikan (jam tangan, mobil, sepeda motor, komputer, dan lainnya), jasa perawatan taman, cuci mobil, dry cleaning, dan lainnya.
  • Non Goods Service, yaitu pengecer yang menjual jasa personal yang sifatnya intangible (tidak berbentuk produk fisik). Misalnya supir, tour guide, baby sitter, dan lainnya.

3. Non Store Retailing

  • Telephone & Media Retailer, yaitu pengecer yang menggunakan kontak melalui telepon (telemarketing) dan media periklanan seperti surat kabar, radio, televisi, dalam memberikan informasi dan membujuk konsumen untuk membeli produknya.
  • Mail Order, yaitu pengecer yang menawarkan produk-produknya melalui pos surat.
  • Vending Machines, yaitu alat yang digunakan untuk menjual produk tertentu. Misalnya mesin penjual minuman yang banyak terdapat di pasar swalayan, hotel, dan kantor-kantor.
  • Electronic Shopping, yaitu penjualan yang dilakukan pengecer dengan menggunakan perangkat TV, Komputer, dan jaringan internet.
  • Direct Selling, yaitu metode penjualan yang dilakukan pengecer secara langsung ke orang-orang tertentu melalui transaksi yang diawali dan diakhiri oleh tenaga penjual.

4. Berdasarkan Strategi Penetapan Harga

Masing-masing retailer menawarkan produknya dengan harga yang bervariasi, mulai dari yang murah hingga yang mahal. Untuk setiap merek barang yang sama, setiap retailer bisa saja menawarkan harga yang berbeda.
Beberapa pengecer menawarkan suatu produk dengan harga tinggi dan disertai pelayanan khusus yang menarik. Umumnya Specialty dan Department Store menerapkan cara seperti ini dalam memasarkan produknya.
Namun, beberapa pengecer lebih memilih menjual produk yang sama dengan harga yang lebih murah. Umumnya Discount Store menerapkan metode pemasaran seperti ini, yaitu menjual barang-barang rumah tangga dengan harga diskon.

5. Berdasarkan Lokasi

Retailer juga dapat dibedakan berdasarkan lokasinya. Beberapa diantaranya adalah;
  • Strip development (mal strip), yaitu lahan komersial yang dikembangkan sehingga semua orang memiliki akses langsung ke jalan dan area parkir.
  • Downtown central business districts, yaitu pusat bisnis dan komersial di suatu kota. Di kota-kota besar, kawasan ini biasanya identik dengan “distrik keuangan” (atau “kawasan finansial”) di kota tersebut.
  • Shopping center, suatu tempat yang berfungsi sebagai tempat perdagangan eceran atau retail yang lokasinya digabung dalam satu bangunan atau komplek.
Share:

HIKING

Pengertian, Manfaat, Dan Tujuan HIKING


Dalam hubungan dengan sang Maha Pencipta, manusia memiliki kewajiban untuk selalu mensyukuri dan melestarikan segala bentuk ciptaan-Nya berupa alam raya yang begitu indah dan luar biasa. Salah satu bentuk rasa syukur itu adalah dengan melakukan kegiatan-kegiatan di alam yang bersifat positif dan memberikan sebuah pengalaman baru yang kelak dapat dijadikan cerminan kita dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Kegiatan tersebut diantaranya ialah kegiatan memanjat tebing, menyelam, arung jeram, mountain bike, paralayang, dan hiking. Pada kesempatan ini saya akan membahas tentang pengertian, manfaat, dan tujuan hiking.

A.  Pengertian Hiking
Hiking merupakan salah satu bentuk olahraga yang dilakukan di alam terbuka, sebagai suatu aktivitas yang lebih banyak berorientasi di alam, dan tentunya merupakan sebuah kegiatan/aktivitas  yang memiliki resiko sangat tinggi. Oleh karena itu, setiap kegiatan yang dilakukan memerlukan keterampilan,  kecermatan, dan kekuatan fisik bagi setiap pelakunya.
Secara bahasa, hiking berasal dari kata kerja to hike, yang berarti berjalan kaki atau berbaris jauh untuk tujuan kesenangan atau sebagai latihan gerak badan. Kalau Kita pegang arti dari perkataan to hike tersebut, maka banyak jenis olah raga jalan kaki yang termasuk hiking. Namun pada kenyataannya, secara umum kita melihat bahwa hiking adalah suatu perjalanan kaki atau pendakian sebuah gunung  yang mengandung unsur permainan, romantika kehidupan, dan penjelajahan atau pengembaraan yang menjadi sebuah  bagian yang tidak  terpisahkan dari rangkaian petualangan , bukan hanya sekedar berjalan kaki atau berbaris jauh seperti asal arti kata dasarnya.
Menurut beberapa literatur yang berhubungan dengan pengertian hiking, tidak sedikit ahli menyatakan tentang pengertian dari hiking. Namun, secara umum dapat diartikan bahwa “hiking merupakan  aktivitas yang dilakukan di alam dengan medan/lintasan yang bervariasi, dapat dilakukan oleh semua kalangan dengan situasi dan kondisi tertentu, dilaksanakan di waktu luang untuk mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu kebugaran, kesenangan, kepuasan dan pengalaman baru”.
Kegiatan hiking yang telah dijelaskan diatas lebih tepatnya disebut sebagai kegiatan pendakian yang termasuk kedalam olahraga berat, dimana kemampuan keterampilan pelaku kegiatan dituntut untuk dapat melakukan kegiatan yang bersifat umum seperti memasak dialam, mendirikan tenda atau bivak alam, mencari sumber air maupun kegiatan yang bersifat khusus, seperti mencari jejak, survival, membaca peta dan kegiatan lainnya.

B.  Manfaat Hiking
Terdapat beberapa manfaat kegiatan hiking bagi kehidupan manusia, diantaranya sebagai berikut :
1.   Meningkatkan keterampilan. Pelaku kegiatan hiking dituntut untuk terampil dalam mengurus diri sendiri dan menjaga orang-orang di sekitarnya dari ancaman bahaya, baik yang datang dari alam maupun serangan binatang buas.
Pengetahuan akan sebuah keterampilan individu bukan hanya pada tataran teori saja, dalam kenyataannya keterampilan individu harus selalu dilatih dan diaplikasikan/dipraktekan dalam setiap kesempatan. Melalui kegiatan hiking ini, pelaku atau seorang pendaki memiliki kesempatan untuk dapat mengaplikasikan/mempraktekan keterampilan yang diaketahui dan dia miliki, sehingga keterampilan yang dia ketahui dan dia miliki tersebut dapat meningkat.
2.   Mendapatkan kebugaran tubuh. Dengan melakukan kegiatan hiking, tentu tubuh kita menjadi lebih sehat dan kuat. Kerana kegiatan hiking merupakan sebuah aktivitas berjalan kaki. Berjalan kaki mengikuti jalur pendakian tentu bisa menjadi latihan fisik atau latihan gerak badan yang baik untuk melatih otot-otot tubuh agar tetap bugar.
3.  Mendapat pengalaman baru. Saat melakukan kegiatan hiking, kita akan bertemu banyak hal yang tidak terduga yang pastinya akan menambah pengalaman kita. Dengan melakukan kegiatan hiking, kita akan mendapatkan pengalaman baru, baik itu pengalaman secara fisik, maupun pengalaman secara spiritual.
4.   Membina Ketahanan Mental. Ketika kita dihadapkan dengan keadaan yang membuat diri kita tertekan dan membuat emosi kita memuncak kita harus sanggung menghadapi dan mengendalikannya. Sebab, ketika berada di alam kita harus sanggup untuk menghadapi gangguan dan ancaman dari luar maupun dari dalam diri sendiri. Maka, dengan melakukan kegiatan hiking ini, secara sadar atau tidak sadar kita dapat membina ketahanan mental kita.
5. Mendapatkan Kesenangan. Ketika kita melakukan kegiatan hiking pastinya kita akan mendapatkan kesenagan tersendiri yang tidak akan mungkin kita dapatkan pada saat kita menjalankan aktivitas sehari-hari. Karena terdapat unsur rekreasi dari kegiatan ini, selain itu kita akan menemukan dan mendapatkan suasana yang baru ketika kita melakukan kegiatan hiking, mulai dari kesejukan udaranya, keindahan alamnya, dan tentunya suasana yang tenang sehingga dapat membuat otak kita fresh kembali dari kepenatan aktivitas sehari-hari,.
6. Menambah Ilmu Pengetahuan. Banyak sekali ilmu pengetahuan yang akan kita dapatkan ketika kita melakukan kegiatan hiking, karena kita akan belajar tentang alam, bagaimana cara untuk bertahan hidup di alam, belajar tentang tanda-tanda alam yang muncul, belajar tentang arah mata angin, belajar tentang tanda-tanda jejak binatang liar, dan lain sebagainya. Dengan demikian, maka ilmu pengetahuan kita akan bertambah dan dapat kita aplikasikan di kehidupan sehari-hari. Selain itu, kita dapat melakukan sebuah penelitian dari kegiatan ini.


C.  Tujuan Hiking
Tujuan aktivitas hiking ini turut mempengaruhi persiapan yang akan kita lakukan, jika tujuan berbeda, maka tentu saja persiapan yang dilakukan juga berbeda. Adapun tujuan diadakannya kegiatan hiking, diantaranya sebagai berikut :
1. Sebagai sarana rekreasi. Kegiatan hiking ini bersifat untuk menikmati keindahan alam dengan medan yang tidak terlalu berat atau beresiko tinggi. Unsur kegembiraan dan pelepasan penat menjadi tujuan utamanya.
2. Sebagai Media Penelitian. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui habitat tumbuhan/hewan dengan segala aspeknya. Diharapkan dengan adanya penelitian ini keanekaragaman hayati akan dapat terus dilestarikan.
3. Sebagai Petualangan. Dalam konteks ini, dibutuhkan daya juang yang tinggi, fisik yang prima, perlengkapan yang memadai dan tentunya mental yang kuat. Medan yang dilaluipun bervariasi, seperti tebing curam, jurang, rawa, savanna, sungai dan medan sulit lainnya.
Share:

Link Gunadarma














Diberdayakan oleh Blogger.