• Tips Makan

    Olahan pasta memang bervariasi bisa disajiakan dengan saus, dipanggang, bahkan bisa dibuat menjadi sup. Tapi agar hidangan pasta favorit rumahan bunda

  • Penerapan Ilmu Menejemen

    Unsur keputusan yang cepat dan cerdas dalam inovasi manajemen sering berperan membantu perusahaan mengembangkan keunggulan yang bertahan lama.

  • Knalpot Italia SC

    Dengan semakin berkembangnya pangsa pasar motor besar di Indonesia, penjualan part aftermarketnya pun semakin bertambah. Salah satu parts yang sering diganti saat mereka memiliki motor besar barunya adalah knalpot.

  • Pengertian Menejeman

    Seluruh perusahaan menginginkan bahwa seluruh kegiatan yang dijalankan berjalan dengan baik, berkembang dan mendapatkan laba yang maksimal.

  • Letak Geografis

    Letak astronomis adalah letak suatu tempat dilihat dari posisi garis lintang dan garis bujur. Garis lintang merupakan garis imajiner yang membentang horisontal melingkari bumi sedangkan garis bujur merupakan garis imajiner yang melingkari bumi secara vertikal.

Kamis, 25 Juni 2020

Pengertian Service Excellent

Pengertian Service Excellent adalah pelayanan yang memenuhi standar kualitas yang sesuai dengan harapan dan kepuasan pelanggan. Sehingga dalam pelayanan prima terdapat dua elemen penting yang saling berkaitan yaitu pelayanan dan kualitas.

Layanan pelanggan yang sangat baik didefinisikan sebagai layanan yang memperlakukan pelanggan dengan sikap ramah dan mencoba untuk menyelesaikan masalah atau pertanyaan mereka seefisien mungkin inilah yang bisa disebut dengan Service Excellence. Kualitas Pelayanan pelanggan memiliki dampak besar pada bisnis berorientasi pelanggan, dan banyak perusahaan meminta karyawan untuk memberikan perhatian khusus pelanggan pada proses wawancara.
Orang-orang yang bekerja di bidang pelayanan pelanggan harus mampu dan bisa untuk mendengarkan pelanggan saat mereka menjelaskan masalah mereka, bahkan disaat pelanggan merasa kebingungan pada saat itu juga. Ini berarti karyawan harus berusaha untuk tidak mengambil hal-hal pribadi atau perlu mengesampingkan masalah pribadi terlebih dahulu dan meminta maaf atas masalah yang telah dialami oleh pelanggan. Membuat pelanggan merasa penting adalah bagian besar dari memberikan pengalaman customer service yang positif.

Pentingnya memberikan Service Excellence pads pelanggan

Bisnis harus memberikan sebuah kepercayaan kepada konsumen atau pelanggan dan membuat sebuah titik untuk bisa menepati janji yang mereka buat untuk pelanggan mereka. Mengembangkan reputasi untuk layanan yang dapat dipercaya dan diandalkan akan membuat pelanggan kembali menggunakan produk atau jasa dari perusaan terkait. Ketika seorang pelanggan atau klien memiliki pengalaman negatif, perusahaan yang terlihat kurang menyenangkan dalam hal maka perlu seorang customer service mencoba untuk membuat pelanggan merasa puas. 
Kadang-kadang, juga sampai menawarkan pengembalian uang, pertukaran, atau diskon khusus untuk produk atau layanan yang akan membuat pelanggan puas. Orang-orang yang bekerja di industri ritel atau jasa perlu memiliki keterampilan customer service yang baik agar dapat secara efektif berinteraksi dengan pelanggan. Banyak perusahaan memberikan pelatihan reguler untuk membantu karyawan meningkatkan keterampilan layanan pelanggan mereka.
Kita sering mendengar perusahaan mengatakan bahwa layanan pelanggan yang baik sangat penting bagi mereka, tapi secara real, tindakan tampaknya tidak mendukung pernyataan itu. Alih-alih bahwa banyak organisasi saat ini cenderung berfokus hanya pada memilih cara yang lebih cepat dan lebih mudah untuk mendapatkan pengakuan cepat dan uang mudah. manajer perusahaan lupa bahwa garis depan menentukan keberhasilan perusahaan.
Bagi pelanggan:  Kami, sebagai pelanggan, tidak peduli tentang prosedur back-office dan upaya, kami hanya ingin diperhatikan, dilayani dan bahwa kebutuhan kita akan terpenuhi, sehingga kita meninggalkan uang untuk perusahaan.”
Hal ini masih opini yang terkenal bahwa Service Excellence adalah usaha melayani kebutuhan pelanggan atau orang lain. Layanan ini adalah memberikan pelayanan terbaik dalam manajemen moderen yang mengutamakan kepedulian kepada pelanggan. Service Excellence adalah lebih dari itu.

Apa itu Service Excellence?

Merujuk pada profesional di bidang itu.

Johnston, R. & Clark, G. telah ditulis dalam buku Service operations management. Layanan mereka yang Service Excellence berarti bahwa itu bukan tentang melebihi harapan pelanggan, tapi terutama tentang “memberikan apa yang dijanjikan dan berurusan baik dengan masalah dan pertanyaan yang timbul”.

Atau Johnston, R. mengatakan dengan kata lain bahwa itu adalah semua tentang organisasi yang “mudah untuk melakukan bisnis”.

Mengapa Service Excellence penting?

Mengingat resesi ekonomi baru-baru, topik Service Excellence adalah menggambar perhatian lebih. Menjadi lebih berfokus pada pelanggan dan memberikan Service Excellence menjadi keunggulan dan kinerja pembeda yang signifikan untuk keduanya yaitu swasta dan organisasi masyarakat. Ini membantu bisnis untuk memenangkan klien dalam lingkungan yang sangat kompetitif saat ini dan memfasilitasi penghematan biaya.

Definisi pelayanan prima mengandung tiga hal pokok, yaitu adanya pendekatan sikap yang berkaitan dengan kepedulian kepada pelanggan, upaya melayani dengan tindakan yang terbaik, dan adanya tujuan untuk memuaskan pelanggan dengan beroreantasi pada standart layanan tertentu (Swastika, 2005: 3).

Dalam memberikan yang prima sebagai usaha untuk mencapai kepuasaan dan loyalitas pelanggan, pihak produsen jasa dapat berpedoman pada pelayanan prima (service excellent) yang di  jelaskan oleh beberapa penulis. Menurut barata ( 2004: 31 )pelayanan prima ( service excellent ) terdiri dari enam unsur pokok, antara lain sebagai berikut:

  1. Kemampuan ( ability)
  2. Sikap ( attitude)
  3. Penampilan ( appearance )
  4. Perhatian ( attention )
  5. Tindakan ( action )
  6. Tanggung jawab ( accounttability )

Sedangan menurut Tjiptono ( 2002: 58) pelayanan prima ( service excellent ) terdiri dari empat unsur pokok antara lain sebagai berikut.

  1. Kecepatan
  2. Ketepatan
  3. Kermahan
  4. Kenyamanan

Di masa depan, layanan pelanggan yang prima atau pelayanan prima semua berhubungan tentang mengetahui lebih lanjut pelanggan Anda dan memahami apa yang mereka inginkan. Jika Anda ingin membuat layanan pelanggan besar, Anda harus bertanya apa yang pelanggan Anda inginkan – jawaban yang tepat dan juga jawaban Sangat rinci dll

Sekian pembahasan kali ini tentang Pengertian Service Excellence. Semoga artikel yang sedikit ini memberikan informasi yang bermanfaat untuk Anda. Jika ada kekurangan saya mohon maaf jika berkenan mau menambahi atau ingin berbagi dengan pengunjung yang lain silahkan berkomentar di bawah ini Terimakasih salam sukses untuk kita semua.

Share:

Sabtu, 16 November 2019

RETAIL BUSINESS

Definisi Retail: Pengertian, Fungsi, dan Jenis-Jenis Retail

Arti Retail Secara Umum


Arti Retail adalah suatu kegiatan pemasaran produk, baik barang maupun jasa, yang dilakukan secara eceran atau satuan langsung kepada konsumen akhir untuk penggunaan rumah tangga atau pribadi, bukan untuk dijual kembali.
Penjual retail disebut juga dengan penjual eceran/ ritel, dimana jumlah produk yang dijual adalah satuan. Jika suatu institusi pabrikan menjual sesuatu dalam partai besar kepada pebisnis lain, maka hal tersebut tidak termasuk penjualan retail.
Pada praktiknya pengusaha retail membeli produk (barang maupun jasa) dalam jumlah banyak dari produsen untuk dijual kembali kepada konsumen akhir dalam satuan yang lebih kecil.

Arti Retail Menurut Para Ahli

Agar lebih memahami apa arti retail, maka kita bisa merujuk pada pendapat beberapa ahli. Berikut ini adalah definisi retail menurut para ahli:


1. Berman dan Evans

Menurut Berman dan Evans, pengertian retail adalah suatu usaha bisnis yang berusaha memasarkan barang dan jasa kepada konsumen akhir yang menggunakannnya untuk keperluan pribadi dan rumah tangga

2. Kotler

Menurut Kotler, arti retail adalah penjualan eceran meliputi semua aktivitas yang melibatkan penjualan barang atau jasa pada konsumen akhir untuk dipergunakan yang sifatnya pribadi, bukan bisnis

4. Gilbert

Menurut Gilbert, arti retail adalah semua usaha bisnis yang secara langsung mengarahkan kemampuan pemasarannya untuk memuaskan konsumen akhir berdasarkan organisasi penjualan barang dan jasa sebagai inti dari distribusi.

5. Levy dan Weitz

Menurut Levy dan Weitz, arti retail adalah satu rangkaian aktivitas bisnis untuk menambah nilai guna barang dan jasa yang dijual kepada konsumen untuk konsumsi pribadi atau rumah tangga.

Fungsi Bisnis Retail

Mengacu pada arti retail di atas, setidaknya ada empat fungsi dari perusahaan retail. Adapun fungsi retailing adalah sebagai berikut:

1. Membeli dan menyimpan barang, yaitu membeli barang dari produsen dalam jumlah besar dan kemudian menyimpannya.
2. Memindahkan hak milik barang kepada konsumen akhir. Dalam hal ini target market retailer adalaMemberikan layanan purna jual produk tertentu dan ikut menangani keluhan konsumen.h konsumen akhir yang akan memakai suatu barang atau jasa.
3. Memberikan informasi mengenai sifat dasar dan cara penggunaan suatu barang. Retailer berhubungan langsung dengan konsumen akhir (pengguna), maka informasi mengenai suatu produk harus dijelaskan oleh retailer kepada konsumen.
4. Memudahkan konsumen untuk membeli barang karena perusahaan retail beroperasi di lokasi yang mudah terjangkau dan nyaman.
5. Memudahkan konsumen memilih produk yang diinginkan karena terdapat beragam produk pada pengecer.
6. Mengubah produk ke dalam bentuk yang lebih menarik.
7. Memberikan layanan purna jual produk tertentu dan ikut menangani keluhan konsumen.
8. Pada situasi tertentu, retailer dapat memberikan kredit/ sewa kepada konsumen sehingga pembayaran dapat dilakukan lebih mudah.

Jenis-Jenis Retail


1. Berdasarkan Kepemilikan

  • Independent Retail Firm, yaitu pengecer yang beroperasi secara independen dan tanpa adanya afiliasi (penggabungan). Misalnya warung, toko kelontong, pasar inpres, ruko, dan lain-lain.
  • Franchising/ Waralaba, yaitu sistem pemasaran dimana suatu perusahaan (franchisor) memberikan hak kepada pengusaha lain (franchisee) untuk melakukan sistem usaha dengan cara yang telah ditentukan.
  • Corporat Chain, yaitu kelompok usaha yang saling terkait dalam satu manajemen dan dimiliki oleh beberapa pemegang saham. Contohnya Department Store, Superstore, Spacialty Store, Pasar Swalayan.

2. Berdasarkan Produk yang Dijual

A. Product Retailing

  • Department Store (Toserba), yaitu perusahaan pengecer yang memiliki pegawai setidaknya 25 orang dan menjual pakaian dan peralatan rumah tangga sebanyak 20% atau lebih dari total penjualan.
  • Specialty Store, yaitu perusahaan pengecer yang fokus menjual jenis produk tertentu. Misalnya toko komputer, toko mainan anak, toko sepatu olah raga.
  • Catalog Showroom, yaitu pengecer yang menjual merek lokal dengan harga rendah dimana area perbelanjaannya kecil dan berdekatan dengan tempat pajangan ecerannya.
  • Food and Drug Retailer, yaitu pengecer yang menjual produk makanan/ minuman dan juga obat-obatan dalam jumlah besar dengan harga rendah.

B. Service Retailing

  • Rented Goods Service, yaitu pengecer yang menyewakan produk-produk tertentu kepada konsumen dimana kepemilikan produk tetap ada pada retailer. Misalnya penyewaan apartemen, mobil, carpet cleaner, dan lainnya.
  • Owned Goods Service, yaitu pengecer yang menjual jasa reparasi/ perbaikan dan perawatan barang-barang tertentu. Misalnya jasa perbaikan (jam tangan, mobil, sepeda motor, komputer, dan lainnya), jasa perawatan taman, cuci mobil, dry cleaning, dan lainnya.
  • Non Goods Service, yaitu pengecer yang menjual jasa personal yang sifatnya intangible (tidak berbentuk produk fisik). Misalnya supir, tour guide, baby sitter, dan lainnya.

3. Non Store Retailing

  • Telephone & Media Retailer, yaitu pengecer yang menggunakan kontak melalui telepon (telemarketing) dan media periklanan seperti surat kabar, radio, televisi, dalam memberikan informasi dan membujuk konsumen untuk membeli produknya.
  • Mail Order, yaitu pengecer yang menawarkan produk-produknya melalui pos surat.
  • Vending Machines, yaitu alat yang digunakan untuk menjual produk tertentu. Misalnya mesin penjual minuman yang banyak terdapat di pasar swalayan, hotel, dan kantor-kantor.
  • Electronic Shopping, yaitu penjualan yang dilakukan pengecer dengan menggunakan perangkat TV, Komputer, dan jaringan internet.
  • Direct Selling, yaitu metode penjualan yang dilakukan pengecer secara langsung ke orang-orang tertentu melalui transaksi yang diawali dan diakhiri oleh tenaga penjual.

4. Berdasarkan Strategi Penetapan Harga

Masing-masing retailer menawarkan produknya dengan harga yang bervariasi, mulai dari yang murah hingga yang mahal. Untuk setiap merek barang yang sama, setiap retailer bisa saja menawarkan harga yang berbeda.
Beberapa pengecer menawarkan suatu produk dengan harga tinggi dan disertai pelayanan khusus yang menarik. Umumnya Specialty dan Department Store menerapkan cara seperti ini dalam memasarkan produknya.
Namun, beberapa pengecer lebih memilih menjual produk yang sama dengan harga yang lebih murah. Umumnya Discount Store menerapkan metode pemasaran seperti ini, yaitu menjual barang-barang rumah tangga dengan harga diskon.

5. Berdasarkan Lokasi

Retailer juga dapat dibedakan berdasarkan lokasinya. Beberapa diantaranya adalah;
  • Strip development (mal strip), yaitu lahan komersial yang dikembangkan sehingga semua orang memiliki akses langsung ke jalan dan area parkir.
  • Downtown central business districts, yaitu pusat bisnis dan komersial di suatu kota. Di kota-kota besar, kawasan ini biasanya identik dengan “distrik keuangan” (atau “kawasan finansial”) di kota tersebut.
  • Shopping center, suatu tempat yang berfungsi sebagai tempat perdagangan eceran atau retail yang lokasinya digabung dalam satu bangunan atau komplek.
Share:

HIKING

Pengertian, Manfaat, Dan Tujuan HIKING


Dalam hubungan dengan sang Maha Pencipta, manusia memiliki kewajiban untuk selalu mensyukuri dan melestarikan segala bentuk ciptaan-Nya berupa alam raya yang begitu indah dan luar biasa. Salah satu bentuk rasa syukur itu adalah dengan melakukan kegiatan-kegiatan di alam yang bersifat positif dan memberikan sebuah pengalaman baru yang kelak dapat dijadikan cerminan kita dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Kegiatan tersebut diantaranya ialah kegiatan memanjat tebing, menyelam, arung jeram, mountain bike, paralayang, dan hiking. Pada kesempatan ini saya akan membahas tentang pengertian, manfaat, dan tujuan hiking.

A.  Pengertian Hiking
Hiking merupakan salah satu bentuk olahraga yang dilakukan di alam terbuka, sebagai suatu aktivitas yang lebih banyak berorientasi di alam, dan tentunya merupakan sebuah kegiatan/aktivitas  yang memiliki resiko sangat tinggi. Oleh karena itu, setiap kegiatan yang dilakukan memerlukan keterampilan,  kecermatan, dan kekuatan fisik bagi setiap pelakunya.
Secara bahasa, hiking berasal dari kata kerja to hike, yang berarti berjalan kaki atau berbaris jauh untuk tujuan kesenangan atau sebagai latihan gerak badan. Kalau Kita pegang arti dari perkataan to hike tersebut, maka banyak jenis olah raga jalan kaki yang termasuk hiking. Namun pada kenyataannya, secara umum kita melihat bahwa hiking adalah suatu perjalanan kaki atau pendakian sebuah gunung  yang mengandung unsur permainan, romantika kehidupan, dan penjelajahan atau pengembaraan yang menjadi sebuah  bagian yang tidak  terpisahkan dari rangkaian petualangan , bukan hanya sekedar berjalan kaki atau berbaris jauh seperti asal arti kata dasarnya.
Menurut beberapa literatur yang berhubungan dengan pengertian hiking, tidak sedikit ahli menyatakan tentang pengertian dari hiking. Namun, secara umum dapat diartikan bahwa “hiking merupakan  aktivitas yang dilakukan di alam dengan medan/lintasan yang bervariasi, dapat dilakukan oleh semua kalangan dengan situasi dan kondisi tertentu, dilaksanakan di waktu luang untuk mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu kebugaran, kesenangan, kepuasan dan pengalaman baru”.
Kegiatan hiking yang telah dijelaskan diatas lebih tepatnya disebut sebagai kegiatan pendakian yang termasuk kedalam olahraga berat, dimana kemampuan keterampilan pelaku kegiatan dituntut untuk dapat melakukan kegiatan yang bersifat umum seperti memasak dialam, mendirikan tenda atau bivak alam, mencari sumber air maupun kegiatan yang bersifat khusus, seperti mencari jejak, survival, membaca peta dan kegiatan lainnya.

B.  Manfaat Hiking
Terdapat beberapa manfaat kegiatan hiking bagi kehidupan manusia, diantaranya sebagai berikut :
1.   Meningkatkan keterampilan. Pelaku kegiatan hiking dituntut untuk terampil dalam mengurus diri sendiri dan menjaga orang-orang di sekitarnya dari ancaman bahaya, baik yang datang dari alam maupun serangan binatang buas.
Pengetahuan akan sebuah keterampilan individu bukan hanya pada tataran teori saja, dalam kenyataannya keterampilan individu harus selalu dilatih dan diaplikasikan/dipraktekan dalam setiap kesempatan. Melalui kegiatan hiking ini, pelaku atau seorang pendaki memiliki kesempatan untuk dapat mengaplikasikan/mempraktekan keterampilan yang diaketahui dan dia miliki, sehingga keterampilan yang dia ketahui dan dia miliki tersebut dapat meningkat.
2.   Mendapatkan kebugaran tubuh. Dengan melakukan kegiatan hiking, tentu tubuh kita menjadi lebih sehat dan kuat. Kerana kegiatan hiking merupakan sebuah aktivitas berjalan kaki. Berjalan kaki mengikuti jalur pendakian tentu bisa menjadi latihan fisik atau latihan gerak badan yang baik untuk melatih otot-otot tubuh agar tetap bugar.
3.  Mendapat pengalaman baru. Saat melakukan kegiatan hiking, kita akan bertemu banyak hal yang tidak terduga yang pastinya akan menambah pengalaman kita. Dengan melakukan kegiatan hiking, kita akan mendapatkan pengalaman baru, baik itu pengalaman secara fisik, maupun pengalaman secara spiritual.
4.   Membina Ketahanan Mental. Ketika kita dihadapkan dengan keadaan yang membuat diri kita tertekan dan membuat emosi kita memuncak kita harus sanggung menghadapi dan mengendalikannya. Sebab, ketika berada di alam kita harus sanggup untuk menghadapi gangguan dan ancaman dari luar maupun dari dalam diri sendiri. Maka, dengan melakukan kegiatan hiking ini, secara sadar atau tidak sadar kita dapat membina ketahanan mental kita.
5. Mendapatkan Kesenangan. Ketika kita melakukan kegiatan hiking pastinya kita akan mendapatkan kesenagan tersendiri yang tidak akan mungkin kita dapatkan pada saat kita menjalankan aktivitas sehari-hari. Karena terdapat unsur rekreasi dari kegiatan ini, selain itu kita akan menemukan dan mendapatkan suasana yang baru ketika kita melakukan kegiatan hiking, mulai dari kesejukan udaranya, keindahan alamnya, dan tentunya suasana yang tenang sehingga dapat membuat otak kita fresh kembali dari kepenatan aktivitas sehari-hari,.
6. Menambah Ilmu Pengetahuan. Banyak sekali ilmu pengetahuan yang akan kita dapatkan ketika kita melakukan kegiatan hiking, karena kita akan belajar tentang alam, bagaimana cara untuk bertahan hidup di alam, belajar tentang tanda-tanda alam yang muncul, belajar tentang arah mata angin, belajar tentang tanda-tanda jejak binatang liar, dan lain sebagainya. Dengan demikian, maka ilmu pengetahuan kita akan bertambah dan dapat kita aplikasikan di kehidupan sehari-hari. Selain itu, kita dapat melakukan sebuah penelitian dari kegiatan ini.


C.  Tujuan Hiking
Tujuan aktivitas hiking ini turut mempengaruhi persiapan yang akan kita lakukan, jika tujuan berbeda, maka tentu saja persiapan yang dilakukan juga berbeda. Adapun tujuan diadakannya kegiatan hiking, diantaranya sebagai berikut :
1. Sebagai sarana rekreasi. Kegiatan hiking ini bersifat untuk menikmati keindahan alam dengan medan yang tidak terlalu berat atau beresiko tinggi. Unsur kegembiraan dan pelepasan penat menjadi tujuan utamanya.
2. Sebagai Media Penelitian. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui habitat tumbuhan/hewan dengan segala aspeknya. Diharapkan dengan adanya penelitian ini keanekaragaman hayati akan dapat terus dilestarikan.
3. Sebagai Petualangan. Dalam konteks ini, dibutuhkan daya juang yang tinggi, fisik yang prima, perlengkapan yang memadai dan tentunya mental yang kuat. Medan yang dilaluipun bervariasi, seperti tebing curam, jurang, rawa, savanna, sungai dan medan sulit lainnya.
Share:

Kamis, 15 November 2018

Efisiensi Perusahaan Koperasi

1. Efisiensi Perusahaan Koperasi 

    Tidak dapat dipungkiri bahwa koperasi adalah badan usaha yang kelahiranya dilandasi oleh pikiran sebagai usaha kumpulan orang-orang bukan kumpulan modal. Oleh akrena itu koperasi tidak boleh terlepas dari ukuran efisiensi bagi usahanya, meskipun tujuan utamanya melayani anggota.
Ukuran kemanfatatan ekonomis adalah manfaat ekonomi dan pengukuranynya dihubungkan dengan teori efisiensi, efektivitas serta waktu terjadinya transaksi atau diperolehnya manfaat ekonomi.
Efisiensi merupakan penghematan input yang diukur denngan cara membandingkan input anggaran atau seharusnya (la) dengan input realisasi atau sesungguhnya.
Dihubungkan dengan waktu terjadinya transaksi diperolehnya manfaat ekonomi oleh anggota dapat dibagi menjadi 2 jenis manfaat ekonomi yaitu :

1. Manfaat Ekonomi Langsung (MEL)
    MEL adalah manfaat ekonomi yang diterima oleh anggota langsung diperoleh pada saat terjadinya transaksi antara anggota dengankoperasinya.

2. Manfaat Ekonomi Tidak Langsung
   MELT adalah manfaat ekonomi yang diterima oleh anggota bukan pda saat terjadinya transaksi, tetapi diperoleh kemudian setelah berakhirnya sutu periode tertentu atau periode pelaporan keuangan/ pertangguangjawaban pengurus dan pengawas yakni penerimaan SHU anggota.

Manfaat ekonomi pelayanan koperasi yang diterima anggota dapat dihitung dengan cara sebagai berikut :
TME =MEL +MELT
MEN = (MEL+MELT)-BA
Bagi suatu badan usaha koperasi yang melaksanakan kegiatan serba usaha (multipurposen), maka besarnya manfaat ekonomi langsung dapat dihitung dengan cara sebagai berikut :
MEL =Efp+EfPK+Evs+EvP+EvPU
MELT= SHUa

2. Efektivitas Koperasi

Efektivitas adalah pencapaiaan target output yang diukur dengan cara membandingkan output anggaran atau seharusnya(OA), dengan output realisasi atau sesungguhnya (Os), Jika Os>Oa disebut efektif.
Rumus perhitungan Efektivitas Koperasi (EvK):
EvK = Realisasi SHUk + Realisasi MEL
Anggaran SHUk + Anggaran MEL
= Jika EvK >, berarti Efektif

3. Produktivitas Koperasi

Produktivitas adalah pencapaian target output (O) atas input yang digunakan(I), jika (0>1) disebut Produktif.
Rumus Perhitungan Produktivitas Perusahaan Koperasi
PPK = SHUk X 100%
(1) Modal Koperasi
PPK =Laba bersih dari uasaha dengan non anggota X 100%
Modal Koperasi

Pasar monopolistik

Pasar monopolistik (kadang disebut juga pasar persaingan monopolistik atau pasar monopolistis) adalah salah satu bentuk pasar di mana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek. Penjual pada pasar monopolistik tidak terbatas, namun setiap produk yang dihasilkan pasti memiliki karakter tersendiri yang membedakannya dengan produk lainnya. Contohnya adalah : shampoo, pasta gigi, dll. Meskipun fungsi semua shampoo sama yakni untuk membersihkan rambut, tetapi setiap produk yang dihasilkan produsen yang berbeda memiliki ciri khusus, misalnya perbedaan aroma, perbedaan warna, kemasan, dan lain-lain.
Pada pasar monopolistik, produsen memiliki kemampuan untuk memengaruhi harga walaupun pengaruhnya tidak sebesar produsen dari pasar monopoli atau oligopoli. Kemampuan ini berasal dari sifat barang yang dihasilkan. Karena perbedaan dan ciri khas dari suatu barang, konsumen tidak akan mudah berpindah ke merek lain, dan tetap memilih merek tersebut walau produsen menaikkan harga. Misalnya, pasar sepeda motor di Indonesia. Produk sepeda motor memang cenderung bersifat homogen, tetapi masing-masing memiliki ciri khusus sendiri. Sebut saja sepeda motor Honda, di mana ciri khususnya adalah irit bahan bakar. Sedangkan Yamaha memiliki keunggulan pada mesin yang stabil dan jarang rusak. Akibatnya tiap-tiap merek mempunyai pelanggan setia masing-masing.
Pada pasar persaingan monopolistik, harga bukanlah faktor yang bisa mendongkrak penjualan. Bagaimana kemampuan perusahaan menciptakan citra yang baik di dalam benak masyarakat, sehingga membuat mereka mau membeli produk tersebut meskipun dengan harga mahal akan sangat berpengaruh terhadap penjualan perusahaan. Oleh karenanya, perusahaan yang berada dalam pasar monopolistik harus aktif mempromosikan produk sekaligus menjaga citra perusahaannya.

Pasar oligopoli

Pasar oligopoli adalah salah satu bentuk pasar persaingan tidak sempurna, dimana hanya terdapat beberapa produsen atau penjual dengan banyak pembeli di pasar. Beberapa contoh industri yang termasuk dalam kategori ini adalah industri rokok, industri mobil, industri semen, jasa penerbangan dan lainnya. Dalam menjalankan usahanya, iklan dan promosi berperan sangat penting bagi oligopolis. Iklan dan promosi akan membentuk persepsi konsumen mengenai perbedaan satu produk dengan produk lainnya (diferensiasi produk). Hal ini dikarenakan pada dasarnya oligopolis menjual barang yang relatif homogen sehingga dapat saling menggantikan (bersifat substitusi walau tidak sempurna). Oleh karenanya, loyalitas konsumen pada satu produk harus dijaga agar tidak berpindah ke produk lainnya.

Ciri-ciri pasar oligopoli

  • Terdapat beberapa penjual di pasar (umumnya kurang dari 10) dengan banyak pembeli di pasar
  • Barang yang diperjualbelikan relatif homogen namun terdiferensiasi
    Contohnya adalah sabun mandi dengan berbagai aroma dan bentuk, telepon seluler dengan berbagai ragam tekhnologi dan tampilan, dan lainnya
  • Penjual di pasar oligopoli memiliki kemampuan dalam menentukan harga karena adanya perbedaan dari masing-masing produk yang ditawarkan
  • Masing-masing penjual bersaing sangat ketat dengan penjual lainnya.
    Persaingan terutama melalui promosi besar-besaran serta perang harga. Perang harga yang dimaksud terjadi ketika suatu perusahaan bermaksud untuk menurunkan harga agar memperoleh pangsa pasar yang lebih besar, namun diikuti dengan penurunan harga oleh perusahaan lain sehingga pada akhirnya pangsa pasar yang diperoleh oleh masing-masing perusahaan adalah tetap, namun dengan harga jual yang lebih rendah.
  • Produsen baru dapat memasuki pasar oligopoli ini walau sulit.
    Dibutuhkan modal yang besar untuk dapat bersaing dalam pasar oligopoli. Terutama ketika perusahaan yang sudah lama kemudian menurunkan harga besar-besaran (predatory pricing) sehingga membuat perusahaan baru sulit bertahan
  • Sistem harga yang kaku
    Karena sifatnya yang hanya terdiri dari beberapa perusahaan, perilaku satu perusahaan menjadi sangat terasa pengaruhnya bagi perusahaan lain, sehingga menimbulkan ketergantungan dari masing-masing strategi atau tindakan yang diambil. Ketergantungan terutama terjadi dalam penetapan harga, dimana penetapan harga yang dilakukan oleh satu perusahaan akan segera diikuti oleh perusahaan lain, sehingga pada akhirnya memunculkan kekakuan harga di tingkat tertentu pada pasar oligopoli.

Jenis pasar oligopoli

Secara umum terdapat dua jenis, yaitu:
  • Oligopoli murni (pure oligopoly)
    Adalah pasar dimana barang yang diperjualbelikan bersifat identik. Misalnya: semen, air mineral, seng
  • Oligopoli terdiferensiasi (differentiated oligopoli)
    Adalah pasar dengan barang yang homogen namun dapat dfibedakan. Misalnya sabun, sepeda motor, laptop

Kelebihan dan Kekurangan Pasar Oligopoli

Kelebihan:
  • Konsumen memiliki lebih banyak pilihan terhadap barang yang ingin dikonsumsinya
  • Persaingan antar produsen dapat memberikan keuntungan bagi konsumen, terutama karena akan meningkatkan kesadaran produsen untuk memuaskan kebutuhan konsumen
  • Perusahaan umumnya terus melakukan inovasi sehingga produk semakin berkembang
Kekurangan:
  • Perang harga antar produsen sering terjadi
  • Produsen menggelontorkan banyak dana untuk iklan dan promosi agar produknya dapat dibedakan dengan produk dari produsen lainnya.
  • Pemborosan sumber daya ekonomi
Share:

Kamis, 18 Oktober 2018

Konsep Konsep Koperasi

Nama: Yondi Septiyon
Npm: 17216800
Kelas:3EA35



Konsep Koperasi Barat, Sosialis dan Negara Berkembang
1.       Konsep koperasi barat
koperasi merupakan organisasi swasta, yang dibentuk secara sukarela oleh orang-orang yang mempunyai persamaan kepentingan dan maksud mengurusi kepentingan para anggotanya serta menciptakan keuntungan timbal balik bagi anggota koperasi maupun perusahaan koperaasi.

·         Unsur-unsur positif konsep koperasi barat :
a.      keinginan individu dapat dipuaskan dengan cara bekerja sama antar sesama anggota, dengan saling membantu dan saling menguntungkan
b.      setiap individu dengan tujuan yang sama dapat berpartisipasi untuk mendapatkan keuntungan dan menanggung resiko bersama
c.       hasil berupa surplus/keuntungan didistribusikan kepada anggota sesuai dengan metode yang telah disepakati
d.      keuntungan yang belum didistribusikan akan dimasukan sebagai cadangan koperasi

·         Dampak langsung koperasi terhadap anggotanya :
a.      promosi kegiatan ekonomi anggotanya
b.      pengembangan usaha perusahaan koperasi dalam hal investasi, formasi permodalan, pengembangan SDM, pengembangan keahlian untuk bertidak sebagai wirausahawan dan bekerja sama antar koperasi secara horizontal dan vertical

·         Dampak tidak langsung koperasi terhadap anggotanya :
a.      pengembangan kondisi sosial ekonomi sejumlah produsen skala kecil maupun pelanggan

b.      mengembangkan inovasi pada perusahaan skala kecil
c.       memberikan distribusi pendapatan yang lebih seimbang dengan pemberian harga yang wajar antar produsen dengan pelanggan, serta pemberian kesempatan yang sama kepada koperasi dan perusahaan kecil

2.       Konsep Koperasi Sosialis
koperasi direncanakan dan dikendalikan oleh pemerintah dan dibentuk dengan tujuan merasionalkan produksi, untuk menunjang perencanaan sosial. Menurut konsep ini koperasi tidak bekerja sendiri tetapi merupakan subsistem dari sistem sosialisme untuk mencapai tujuan-tujuan sistem sosialis-komunis.

3.      Konsep koperasi negara berkembang
Pada dasarnya koperasi negara berkembang adalah perpaduan dari dua konsep koperasi diatas yaitu koperasi barat dan sosialis. Beberapa cirinya seperti adanya dominasi campur tangan pemerintah dalam pembinaan dan pengembangannya. Campur tangan pemerintah ini sepintas seperti konsep koperasi sosialis, namun sebenarnya memiliki tujuan yang berbeda. Pada koperasi sosialis tujuannya adalah merasionalkan faktor produksi dari kepemilikan pribadi ke pemilikan kolektif sedangkan pada koperasi negara berkembang tujuannya adalah untuk meningkatkan kondisi sosial ekonomi anggotanya.
·         koperasi sudah berkembang dengan ciri tersendiri, yaitu dominasi campur tangan pemerintah dalam pembinaan dan pengembangannya
·         perbedaan dengan konsep sosialis, pada konsep sosialis, tujuan koperasi untuk merasionalkan faktor produksi dari kepemilikan pribadi ke pemilikan kolektif sedangkan konsep koperasi negara berkembang, tujuan koperasi adalah meningkatkan kondisi sosial ekonomi.


DEFINISI KOPERASI

Prinsip Koperasi menurut Raiffeisen
Menurut Freidrich William Raiffeisen (1818-1888) dari Jerman prinsip koperasi adalah sebagai berikut.
1.      Swadaya
2.      Daerah kerja terbatas
3.      SHU untuk cadangan
4.      Tanggung jawab anggota tidak terbatas
5.      Pengurus bekerja atas dasar kesukarelaan
6.      Usaha hanya kepada anggota
7.      Keanggotaan atas dasar watak, bukan uang

Prinsip Koperasi menurut Herman Schulze
Prinsip koperasi menurut Herman Schulze (1800-1883) adalah sebagai berikut.
1.      Swadaya
2.      Daerah kerja tak terbatas
3.      SHU untuk cadangan dan untuk dibagikan kepada anggota
4.      Tanggung jawab anggota terbatas
5.      Pengurus bekerja dengan mendapat imbalan
6.      Usaha tidak terbatas tidak hanya untuk anggota

UU No. 25 / 1992

Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi, dengan melandaskan kegiataannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas azas kekeluargaan
·                     Prinsip Koperasi Indonesia Menurut UU No.25 tahun 1992
Prinsip Koperasi Indonesia Menurut UU No.25 tahun 1992 adalah sebagai berikut.

1.                   Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
2.                   Pengelolaan dilakukan secara demokrasi
3.                   Pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai dengan jasa masing-masing
4.                   Pemberian batas jas yang terbatas terhadap modal
5.                   Kemandirian
6.                   Pendidikan perkoperasian
7.                   Kerja sama antar koperasi



Share:

Link Gunadarma














Diberdayakan oleh Blogger.